Sabtu, 05 Februari 2011

TES CDI AFTERMARKET SUZUKI SATRIA FU-150

Source tabloid otomotif edisi 08:XVIII
Di pasaran banyak CDI pendongkrak performa Suzuki Satria FU-150. Namun di semua merek yang ada, belum tentu berpihak pada akselerasi yang mumpuni. Tentu hal in juga dipengaruhi racikan yang pastinya bereda satu sama lain.
Untuk membuktikan hal itu, pengetesan dilakukan untuk menghitung akselerasi dan maksimalitas konsumsi BBM. Tapi sebelum dites, sebaiknya kenalan dulu dengan ketiga sosok CDI racing yang bakal dites, yakni BRT hyperbrand, XP 202 dan shan speed berikut ulasannya.
BRT Hyperbrand
Bikinan PT Trimentari Niaga ini bekerja dengan range gelombang yang luas dari puritan rpm rendah ke putaran tinggi. Dengan mengandalkan chip mikroprosesor Philips-Belanda, peranti pengapian ini diklaim bisa memangkas akselerasi, meningkatkan horse power hingga 20% dan menghemat BBM.
XP 202
Modul pengapian from ciomas mengedepankan teknologi LCCM ( Low Current Consumption Module Technology) sehingga arus listrik yang dibutuhkan lebih kecil, alhasil temperature CDI enggal terlalu panas dan stabil di kitiran rpm tinggi.
Shan Speed
Ini bikinan lokal juga. Namun dari pengalaman empiris 7 rekan, semua mengatakan CDI ini punya setingan kurva yang pas. Inl itu mereka rasakan lewat tarikan atas-bawah dan holangnya suara nembak-nembak saat deselarasi . makanya alat ini diikutkan dalam tes kali ini.
Tes Akselerasi
Untuk mengetahui hasil akselerasi, kami lakukakn tes jalan pakai vericom VC2000. Pengetesan dilakukan dengan menempuh distance atau jarak 201 meter yang dibejek maksimal hingga didapat waktu tempuh untuk jarak tersebut.
Dari hasi tes CDI standar mencatat waktu lebih baik dari ketiga produk rujukan untuk satria FU-150. Hal ini disebabkan rasio kompresi yang tergolong tinggi 10,2:1, sehingga bensin yang ditenggak seharusnya beroktan di atas 88.
Nah, dalam pengetesan, bensin yang dipakai sengaja dipilih premium. Asumsinya, kami tak perlu seting sana-sini. Alhasil performa dari ketiga CDI racing itu menurun dibandingkan minum pertamax. Sebab jika timing pengapian yang umumnya diseting lebih advance (maju, red) dibandingkan standar, membuat detonasi di puritan atas makin jadi. Pembakaran di ruang bakar pun kurang maksimal. Performa mesin bukannya makin baik malah drop.
Sehingga hasil tes ketiga cdi racing kurang merepresentasikan kemampuan maksimalnya. Untuk kondisi ini, modul pengapian standar lebih yahud. Naming jika penggantian CDI dibarengi penyesuaian spek hasilnya tentu kebalikannya
Tipe CDI waktu tempuh jarak 201 meter
Standar 10,26 detik
BRT 10,77 detik
XP 202 11,01 detik
Shan speed 11,05 detik
Tes Konsumsi
Berikutnya tinggal menyinggung maksimalitas konsumsi BBM. Dalam tes ini, premium 200 ml diinfus langsung menuju karburator dan tunggangan diajak muter hingga mati karena kehabisan bensin. Perilaku pengetesan pun dibuat seragam dengan mematok kitiran mesin di 5.000 rpm dan dengan kecepatan 19-20 km/jam.
Dengan pertimbangan kompresi tinggi di Satria FU-150 dan kualitas oktan yang kurang representative, maka pembakaran jadi terlampau kering dan berindikasi ngelitik. Hal itu dialami Mr. Testo, yang bilang tunggangan terasa ndut-ndutan saat deselerasi.
Selain itu, atas pertimbangan setingan kurva pengapian yang berbeda dari kondisi standar, maka sumber pengapian akan lebih besar dan pembakaran jadi lebih sempurna. Makanya, ketiga modul pengapian menjadi jawara irit disbanding CDI bawaan standar.
Hasil tes konsumsi BBM per 200 ml
Tipe CDI Harga Jarak Tempuh
Standar - 4,8 Km
BRT 350 ribu 4,9 Km
XP 202 350 ribu 4,7 Km
Shan speed 500 ribu 5,8 Km

Problem Suzuki Satria F-150 , Payah Hidup Karena Air

M. Sayuti alias Uteng pusing delapan keliling karena Suzuki Satria F-150 miliknya payah hidup. Dislah beberapa kali, tetap ogah hidup. Pas dicek kondisi setelan karburator sesuai standar pabrik. Kondisi motor pun sangat terawat. Servis berkala enggak lupa. “Jadi apa donk yang bermasalah? Bingung?,” kesal bocah asal Jl. Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Coba inget sekali lagi. “Kejadian kayak gitu setelah motor dicuci. Main siram aja. Air masuk ke tutup dan lubang busi,” jelas Hasan Basri, pemilik bengkel dari Hasan Motor, Kelapa Dua Raya, Jakarta Barat.

mampet.jpg

Air masuk ke tutup dan busi lantaran jarak sasis dan kepala silinder renggang. Air mudah masuk karena celah yang renggang dan posisi mesin vertikal (gbr. 1). Air bisa masuk langsung ke silinder head. “Ini beda sama Suzuki Raider 125. Rapat sama batang (sasis, red) tengah,” beber Hasan yang juga mekanik Jakarta X-Treme.
Tambahan lagi desain lubang busi di kepala silinder ada got. Plus celah antara kepala busi sama lubang. Air merembes dari situ. Air ngendap. Api busi enggak bisa besar waktu dislah. Makanya susah nyala.
mampet2.jpg
mampet3.jpg
Hasan ngasih saran bisa aja per 8.000 km lubang busi dicek dan dibersihkan. Tapi, antisipasi dini bisa kok dilakoni. Tutup got lubang busi dengan isolasi (gbr. 2). Termasuk juga kepala busi (gbr. 3).

PASANG SWITCH REM BELAKANG DI FOOTSTEP UNDERBONE

Buat smua rider Fu yang pake footstep underbone di Fu nya, harus memperhatikan keselamatan juga donk, terutama bt bagian belakang (lampu rem maksudnya). karena kasian kan bagi pemakai kendaraan yang ada di belakang bro semua. ingat brother keep safety.
Nah artikel berikut memang sudah tidak asing bagi semua rider, karena sudah ditulis di motorplus dan web nya SSFC. tapi sayang ga ada gambarnya, sehingga membuat yang membaca bingung deh. nah ini hasil pasang switch rem di footstep underbone FU ku. cara buatnya mudah dan murah.

yang pertama harus di siapkan yaitu switch rem depan, harganya murah kok sekitar Rp. 5000,-
Nah setelah itu ayo kita pasang. pertama buka dulu switch rem belakang fu, dan cabut kontak kabel dalamnya.
setelah itu siapkan dua buah kabel yang panjangnya kira-kira secukupnya aja deh, lalu kabel itu disambungkan dengan kabel bawaan switch rem belakang fu tadi.
nah setelah itu lalu sambungkan kabel tadi dengan switch rem depan yang akan kita gunakan sebagai swtich rem belakang.
setelah itu baru kita mulai pasang swtich rem tadi di footstep underbone fu. sebagai contoh footstep underbone yoshimura yang memang umum digunakan para pemakai fu. untuk posisi pemasangan silahkan berkreasi sendiri, tapi agar lebih mudah lihat foto di bawah ini.
yang harus diperhatikan adalah tombol penonjok switch rem harus berada tepat di atas tungkai footstep underbone, sehingga ketika tuas rem diinjak maka tombol swtich rem terangkat dan akan menghidupkan arus ke rem belakang. lalu untuk kerapihan silahkan tutup kabel tadi dengan solasi agar terlihat rapih dan tidak kemasukan air bila hujan.
selamat mencoba!!

SHIFTER LIGHT DI SATRIA FU150

biasa ini artikel hasil copy paste (hoby he..he.. :-) ). lumayan buat nambah referensi FU riders. jadi klo yg nanya jelas bgt gw ga tau ha..ha.. nah buat yg tau silahkan di share ya.. enjoy it!!
shifter-light-di-satria-fu
Ngiler lihat fitur shifter light di New Suzuki Satria F150? Suzuki menyebut fitur ini dengan nama Suzuki Mode Drive Switch System (SMDS). Berupa lampu yang akan berkedip pada rpm tertentu sebagai tanda untuk oper gigi. Karena bisa diatur pada rpm tertentu maka bisa digunakan untuk panduan berkendara yang ekonomis sekaligus powerfull.
Sebetulnya bisa saja kita memasang fitur ini di motor yang belum dilengkapi dengan fitur serupa New Satria F150. Karena sebelumnya part ini sudah familier di kalangan balap khususnya balap mobil, maka kita bisa dengan mudah mengadopsi racing part mobil untuk dipasang di motor. Ini seperti yang dilakukan Fernando dari GE Racing pada Satria F150 lawasnya.
“Saya pakai shifter light merek pivot, bekas teman yang dulu mobilnya dipakai turun drag race. Lumayan jadi ada panduan untuk oper gigi,” buka Fernando. Sebelum pasang mari kita lihat satu persatu partnya. Merek Pivot ini terdiri dari dua bagian utama. Yaitu, modul dan lampu.
Modul merek Pivot ini bertugas untuk membaca naik turunnya putaran mesin sekaligus mengubahnya menjadi sinyal yang kemudian diteruskan ke lampu. Ada beberapa macam cara membaca putaran mesin. Pada beberapa shifter light sama dengan takometer, cara membaca putaran mesinnya lewat naik turunnya frekuensi arus yang mengalir di kabel koil.
shifter-light-di-satria-fu-1
Sedang pada merek Pivot bisa mengambil arus positif dari mana saja. “Saya langsung sambungkan ke kabel klakson dan tetap langsung nyala tuh. Setahu saya hanya merek ini yang bisa, merek yang lainnya harus melalui kabel koil,” ungkap Fernando. Sedang part berikutnya adalah lampu. Jelas, lampu yang satu ini sebagai out put dari data yang dibaca oleh modul.
Setelah itu tinggal mainkan tombol settingan pada modul, suka-suka mau digeser pada rpm berapa. “Di modul ada setelannya. Saya patok di 9000 rpm,” lanjut pria berkulit hitam sambil menjelaskan semua shifter light mobil memiliki fitur yang tak jauh berbeda. Jadi mau pasang merek Pivot, HKS, Autogauge atau apa saja cara pasangnya hampir sama.
thx to :
Penulis/Foto: Popo
otomotif.net
for the article.

Jumat, 04 Februari 2011

Satria FU150 Pakai Pen Piston RX-King

OTOMOTIFNET – Anda pemilik Suzuki Satria FU150? Mesinnya mengeluarkan suara berisik; duk..duk..duk.., terus tarikannya pun melempem? Wah, mesti servis besar tuh. Apalagi jika umur pemakaian besutan sudah 3 tahun lebih, buru-buru deh diperiksa sebelum terlambat.
Sebenarnya suara itu dari mana sih? “Penyebabnya ada dua. Pertama kalau laju motor ogah ngibrit, bisa diakibatkan kampas kopling aus, tapi kalau kampasnya masih bagus dan suara kasar itu masih ada, tinggal kita periksa di pen pistonnya,” ungkap Kiki, mekanik sekaligus pemilik bengkel Rizki Motor (RM).
pin-piston
Menurut mekanik humoris ini, penyebab yang disebut nomor dua itu sering sekali terjadi. Maklum pen piston itu sebagai jembatan antara piston dan setang seher yang bekerja naik turun saat mesin hidup. Kalo peranti itu bermasalah, akan menimbulkan bunyi berisik, lama-lama bisa bikin bengkok setang sehernya dan yang paling fatal bisa patah akibat dipaksa bekerja. Hii serem..!
Contoh kasus dialami Artur Akihari warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jaksel pada besutannya. Berhubung hidupnya masih bergantung pada orang tua, tentu dana yang dimiliki sangat terbatas, “Apa ada solusi lain Bang? Dana ogut cekak, nih!” harapnya cemas.
“Tenang Bung. Bisa kita pakai pen piston punya Yamaha RX-King, selain harganya murah; Rp 20 ribu dari harga asli FU Rp 35 ribu, bahan dan kualitasnya juga sama,” terang Kiki yang berbadan besar. Jadi penasaran, nih?
Setelah diukur sigmat, tercatat kalau pen piston FU punya panjang 49 mm dengan ketebalan 2,5 mm. Sedang punya RX-King lebih pendek 0,2 mm dari FU yaitu 47 mm dan memiliki tebal 2 mm, hanya diameter lingkarnya saja yang sama-sama 16 mm (gbr.1). Tapi ukuran panjangnya kan beda?

ganti-pin-pake-rxking
“Asalkan diameter lingkar pennya sama, gak ada masalah kok dan kalau kita lihat dari perbedaan ukuran ketebalannya 0,5 mm antara kedua pen tadi, sudah pasti mengurangi beban kerja mesin, akselerasi pun mengalami perubahan sedikit (gbr.2),” beber pria yang doyan pakai topi ini.
Apa semudah itu masangnya? “Betul, sama kayak waktu ngelepas, yang paling penting adalah patokan klep in dan klep outnya jangan sampai salah, sebab kalau salah, masing-masing klep bisa tabrakan,” wantinya sembari bilang untuk pengerjaan tentu bisa minta bantuan mekanik bengkel (gbr.3).
Source: otomotif.net

1 bar 84km?

1 Bar = 84km???


satria4bTulisan ini g pernah niat buat dimasukin di blog, tapi buat sharing lumayan lah he..he..  buat yg percaya silahkan, dan yg g percayapun silahkan. karena saya sendiri pun g percaya.
Ceritanya gini,.setelah kurang lebih sebulan lembur terus menerus, hasrat buat solo touring udah g ke bendung dalam hati ini.. nah setelah kesempatan itu ada maka tanggal 14 kemaren yang katanya hari valentino rossi sy manfaatkan aja buat JJJ (jalan-jalan jauh he..he…).
Ok deh persiapan musti di lakukan (gerutu hati ini…) maka pas pulang kerja tepat Jumat jam 5 sore, aku cabut dari kantor… Week end I’m coming!!! teriak kenceng2 meski dalam hati. nyampe dirumah “c-boyot” didinginkan dlu sebelum diguyur pake air… istiraht ah bentar pikirku…
yup loncat jadi jam 7 malam… mulai tu motor di guyur pake air, dengan pnuh perasaan smua bagian kubersihkan biar besok jalan jauh makin pede karena motor kinlcong… tak lupa pula servis dikit2… mulai dari nyeting karbu, cek busi, melumasi smua bagian penting dengan mulitcare, stel kekencangan rantai dan tak lupa pula tekanan ban. terakhir karena masih banyak engine conditioner sy guyur ke lubang busi dan moncong karbu yg banyak. nah semaleman dah didiemin…
Kongkorongok….. (kalo orang sunda menggambarkan ayam jago berkokok pagi2). Hiat bangun tdur, solat subuh, olahraga pagi, mandi, sarapan telor ceplok, trus menghangatkan si boyot… pas dinyalain wuidih ada asap hitam kluar, (mungkin kmaren habis pake engine conditoner, jadi keraknya ke angkat)…  La lantas apa hubungannya m judul di atas, kok ceritanya panjang bener???
klo gitu kita lanjut biar nyambung m judul….
sebelum berangkat pergi dlu donk ke espebe-u buat bli pertamax.. aku isi pul teng si boyot.. sambil di cek KM di spido menunjukan angka 19259.5 (sudah 3 tahun tapi kok br segitu y he..he..) y udah berangkat cuy,… dengan mengucapkan basmallah (Bismillahirrohmaanirrohim) solo touring resmi dijalankan.. brum2 maka berangkatlah diriku seorang diri.  tujuanku pengin main ke pantai selatan.
dalam perjalanan, teknik urut gas, dan rpm kosntan tetep saya terapkan… rpm dipanteng di 5000 RPM dan kecepatan maksimal 60 kpj.. wajar lelet, kan niatnya jg menikmati situasi jalan yg berkelok-kelok mengikuti kontur tanah pegunungan.. disinilah cerita itu dimulai..
diawal kan sudah disebut Km di spido menunjukan angka 19259,5 km… setelah sekitar 1 jam si boyot berjalan dengan kecepatan konstan,. Bar penunjuk bensin masih aja penuh (5 strip), tanpa ada penurunan.. wah padahal sudah lumayan jauh nih speedo menunjkan angka 19301,4  berarti udah sekitar 41km lebih, biasanya baru 35 km jg udah habis 1 bar… heran pikirku… ah terus aja maju, karena perjalanan masih jauh…
akhirnya setelah 2 jam berjalan, sampe jg di pinggir pantai namun anehnya kok bar penunjuk BBM masih juga belum berkurang. y udah sambil coba-coba pikirku pake jalan2 bentar menyusuri jalan pinggir pantai sambil mata ini trus memperhatikan Km dan Bar BBm di speedo.. dan akhirnya fenomena itu muncul juga… 1 Bar hilang di angka 19343,3 KM.
Waduh,. heran, aneh, seneng smuanya muncul di pikiranku… berhenti sejenak. dari motor trus coba itung2 klo 343,3 Km dikurangi 259,5 Km berarti 83,8 Km… Ah bener g sih ini speedo, atau ngaco.. sambil trus berfikir dengan sedikit ekspresi muka nyengir karena seneng, saya mengambil kesimpulan “biarpun g akurat ternyata cara riding konstan dg kecepatan maupun putaran mesin minimalnya bisa membuat konsumsi BBm lebih irit”
Pasti banyak faktor yg mempengaruhinya selain faktor2 diatas, bahkan faktor speedo ngaco pun bisa menjadi penyebabnya ha..ha..
tapi karena penasaran, akhirnya aku catat lagi buat perjalanan pulang, dan hasilnya 1 bar di speedo habis di sekitar 50 km. Ini membuktikan bahwa 1 bar di speedo buakan 1 liter sperti kebanyakan pendapat saat ini.
Dari solo touring itu lumayan nambah2 pengalaman untuk lebih mengenal motor kita sendiri.
Dan yang pasti ada pelajaran yg bisa saya ambil, diantaranya:
1. Sayangi motor, bukan cuma keluarga dan pacar saja. trus perlakukan dengan baik
2. Persiapan semaksimal mungkin sebelum melaksanakan sesuatu. (cek sedetailnya)
3. Feeling dengan motor jadi lebih baik, contohnya kita tahu kapan motor minta ganti persneling dll.
percaya g percaya… tulisan ini dari pengalaman sendiri, ditulis dengan jujur tanpa rekayasa, sayangnya knapa speedonya g saya foto

Ni gan Contoh spedoo pake lampu indiglow

CUSTOM LAYOUT SPEEDOMETER

Pasti brader smua udah tau trend tentang speedo indiglow.. yang membuat tampilan speedo FU qt jadi lebih menarik n eye catching banget…
Tapi bikinnya itu susah bagi orang2 yg memang g suka puter otak buat utak-atik itu speedo kayak saya ha..ha.. (Males mikir MODE=ON).
indiglow baru 2
Speedo-Green
Nah buat nyiasatin tampilan speedo std lebih menarik meskipun g pake lampu alias indiglow, y qt custom aja layoutnya itu penampang speedo.
seperti yang dilakukan oleh bro leonhart.. dengan baik hati beliau ngasih custom layoutnya dalam format PSD (format yg biasa di pake di potoshop).
sebenernya saya yg ngeyel minta sama beliau buat ngirim itu custom layoutnya. (dengan sedikit maksa tentunya he..he..)
Yup,. dia ngirim juga,.. trus pas dicoba di kutak-katik perpaduan warna dan gambar,.. akhirnya lumayan dapet disain yg aneh-aneh buat dipasang n menggantikan penampang speedo std.
jadi tinggal print trus pasang deh… biar g indiglow tapi agak beda kan.
Spedomonster energi2 copy Spedomonster energi copySpedo2 copy Spedo3 copy
Spedo4 copy Spedo5 copy
Spedo6 copy Spedo7 copy
Spedo8 copy Spedo9 copy
SpedoASLI copy
donlot disini kalau mau bikin.

Nih update tan nya gan Costum Layout nya

NEW UPDATE CUSTOM LAYOUT SPEEDO

Langsung aja,. sambungan dari yang lalu.
untuk bahan prinan saya coba pakai plastik transparansi yang buat di OHP itu. untuk backgroundnya saya pakai kertas biasa aja (yang penting bisa agak tembus sinar lampu speedo) dan hasilnya cukup lumayan,… jadi tinggal nunggu di pasang aja y..
ingat skali lagi kondisi lampu speedo masih standar, belum pakai indiglow y..
plastik transparansi buat custom speedo
hasil prin-prinan
catatan tambahan:
Direkomendasikan menggunakan printer laser, karena hasil akhirnya akan terlihat lebih bagus.
untuk merek printernya silahkan pakai apa saja.. ingat dalam setingan kertas, rubah dahulu dari default printer (biasanya plain paper ukuran A4) menjadi jenis plastik buat transparansi.
cetak prinan tadi di mode High. (atau di setingan paling optimal)
hasil akhirnya bersambung di episode mendatang (Halah…. kayak sinetron he..he..)

Cara buat Layout Fu kalian beda gan

CUSTOM LAYOUT SPEEDO FIXED


OK deh,. saatnya beraksi… Menyambung dari episode sebelumnya,. sekarang kita praktekan ganti layout speedo di FU kita.
Bahan2nya adalah sebagai berikut:
1.  1 kg gula pasir,. tambah mentega.
2. 2 kg terigu
Haalaaaahhh kayak mau masak aja he..he..
yang jelas itu layout hasil prinan musti ada termasuk dengan background putih… ingat bolongannya harus sudah bolong  ya..
Okeh langkah pertama tentu saja buka dulu itu batok lampu, caranya pasti dah tau kan? dua baut di samping sama baut dibawah nomor 8. Terus cabut semua soket kelistrikannya.
nah setelah itu,. mulailah membuka rumah speedo dengan batok lampu,. dengan cara dibuka dulu 2 baut penahannya
buka baut penahan
setelah dibuka bautnya trus cabut penampang speedo dengan cara tarik posisi 2 buat (yang lingkaran merah) ke arah depan trus yang belakang ke arah atas.
Nah setelah tercabut mulai membuka baut di penampang speedonya. ingat hanya bagian luarnya saja (lingkaran merah) tidak perlu dengan penahan dalamnya.
buka baut di rumah speedo
lanjut…..
setelah semua baut luar dibuka, terus cabut itu penampang speedo.
nanti dalemnya seperti ini.. Usahakan jangan memegang bagian dalam,. takut ada konsleting (bener g ya??? buat jaga2 aja brader)
speedo asli FU
nah layout standar itu yang akan kita ganti dengan layout custom yang sudah kita print,. tapi sebelumnya cabut dulu itu jarum speedonya ke arah atas.
tips buat nyabutnya coba pakai obeng minus.
cabut jarum speedo satria FU
setelah dicabut itu jarum, trus buka 2 buah baut penahan layoutnya dan mulailah mengganti dengan layout custom yang sudah disiapkan
gunakan baut asli dan jarum penahan jarum RPMnya.
pasang layoutnya
setelah layout baru terpasang kencangkan baut penahannya, tetapi jangan dulu memasang jarum speedo.
pasang dulu soket speedo, trus nyalakan motornya,. biasanya jarum speedo ketika dinyalakan akan berputar,. nah sebelum dipasang nyalakan dlu tunggu beberapa saat dan mulailah memasang jarumnya,. usahakan jarum sperti posisi awal.
setelah itu matikan motor, cabut kembali soket dan mulailah memasang semua bagian seperti di awal.
akhirnya jadilah layout custom speedo buat Fu
layout custom speedo satria FU
layout custom1
layout custom2
ingat sekali lagi bahwa lampunya masih standar,. bukan indiglow.
jadi ketika malam hari tidak terlalu terang, tetapi cukup menarik dan tampak seperti indiglow dan yang pasti ini murah meriah..
kayak indiglow ya
indiglow murmer
semoga bermanfaat ya…
FUnya jadi beda lo!! ^_^